PDIP Partai Terkuat Menuju Tahun Politik 2018
PDIP Partai Terkuat Menuju Tahun Politik 2018
Saiful Mujani Research Consulting (SMRC) merilis survei terbarunya terkait kekuatan partai di Tahun Politik 2018. Hasilnya, PDI Perjuangan masih unggul, dengan perolehan mencapai 27,6 persen.
"Bila dibandingkan perolehan suara pada pemilihan legislatif 2014, PDIP angkanya 18,95 persen, ini menunjukkan peningkatan dukungan signifikan," papar Direktur Utama SMRC Djayadi Hanan di Kantor SMRC, Jakarta Pusat, Selasa (2/1/2018).
Posisi PDIP, lanjut Djayadi, disusul oleh Partai Golkar yang mendapat persentase 12,1 persen, lalu Partai Gerindra 8,9 persen. Angka ini diketahui menyusut, ketimbang hasil Pemilu Legislatif 2014.
"Golkar di Pileg 2014 kan 14,75 persen, lalu Gerindra juga 11,81 persen, jadi mereka menurun angkanya," jelas Djayadi.
Untuk nasib Demokrat, hasil survei SMRC masih menempatkannya di atas PKB, maupun PKS, atau juga PAN.
"Demokrat pada survei persentasenya 7,7 persen, PKB 6,3 persen, PKS 2,7 persen, dan PAN 1,4 persen," beber dia.
Melihat temuan survei ini, Djayadi menjelaskan banyak pemilih yang berpindah pilihan partai dari Pileg 2014.
"Fakta ini menunjukkan kesetiaan warga pada partai politik Indonesia cenderung lemah, atau dapat dikatakan pemilih kita pemilih yang terbuka," dia memungkasi.
Survei nasional ini menggunakan metodologi multistage random sampling, dengan margin of error 3,1 persen. Dilakukan pada 7-13 Desember 2017, dan total koresponden 1.220 orang dari 34 provinsi di Indonesia.
Saiful Mujani Research Consulting (SMRC) merilis survei terbarunya terkait kekuatan partai di Tahun Politik 2018. Hasilnya, PDI Perjuangan masih unggul, dengan perolehan mencapai 27,6 persen.
"Bila dibandingkan perolehan suara pada pemilihan legislatif 2014, PDIP angkanya 18,95 persen, ini menunjukkan peningkatan dukungan signifikan," papar Direktur Utama SMRC Djayadi Hanan di Kantor SMRC, Jakarta Pusat, Selasa (2/1/2018).
Posisi PDIP, lanjut Djayadi, disusul oleh Partai Golkar yang mendapat persentase 12,1 persen, lalu Partai Gerindra 8,9 persen. Angka ini diketahui menyusut, ketimbang hasil Pemilu Legislatif 2014.
"Golkar di Pileg 2014 kan 14,75 persen, lalu Gerindra juga 11,81 persen, jadi mereka menurun angkanya," jelas Djayadi.
Untuk nasib Demokrat, hasil survei SMRC masih menempatkannya di atas PKB, maupun PKS, atau juga PAN.
"Demokrat pada survei persentasenya 7,7 persen, PKB 6,3 persen, PKS 2,7 persen, dan PAN 1,4 persen," beber dia.
Melihat temuan survei ini, Djayadi menjelaskan banyak pemilih yang berpindah pilihan partai dari Pileg 2014.
"Fakta ini menunjukkan kesetiaan warga pada partai politik Indonesia cenderung lemah, atau dapat dikatakan pemilih kita pemilih yang terbuka," dia memungkasi.
Survei nasional ini menggunakan metodologi multistage random sampling, dengan margin of error 3,1 persen. Dilakukan pada 7-13 Desember 2017, dan total koresponden 1.220 orang dari 34 provinsi di Indonesia.
Tidak ada komentar